40 Tahun ISAFIS: Merayakan Diplomasi, Merayakan Keberlanjutan

Published by ISAFIS on

Indonesian Student Association for Internasional Studies (ISAFIS) membuka 2024 dengan merayakan 40 tahun berdirinya organisasi tersebut. ISAFIS sendiri merupakan sebuah organisasi mahasiswa yang didirikan oleh Faizal Motik beserta sembilan kolega-kolega lainnya pada 1984. Membawa misi “promoting mutual understanding among nations”, organisasi ISAFIS sebagai wadah youth diplomacy mengedepankan hubungan antar negara yang dilakukan oleh anak muda sebagai Agent of Change. ISAFIS sebagai organisasi mahasiswa di bidang kajian isu internasional merupakan organisasi mahasiswa pertama di Indonesia yang mendapatkan gelar kehormatan Peace Messenger Award dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

ISAFIS pada tahun ini sukses menggelar beberapa rangkaian acara dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-40 dan salah satunya bekerja sama dengan IDN Media sebagai platform informasi untuk masyarakat terkhusus generasi millenial dan generasi Z.

Acara pertama yang membuka rangkaian perayaan 40 Tahun ISAFIS sebagai Pre-Event merupakan Jakarta Youth Summit yang diselenggarakan pada 5 Januari 2024 di Auditorium Perpustakaan Nasional. Acara ini berhasil mengundang Influencer, CEO, Produser dan akademisi, dalam sebuah Talkshow yang dihadiri oleh 180 lebih anak muda dari seluruh Indonesia secara Hybrid.

Acara kedua merupakan perayaan seremonial yang diselenggarakan di Sekretariat ISAFIS dalam bentuk gathering serta pemotongan Tumpeng dan dihadiri oleh alumni ISAFIS beserta jajaran pendiri. Kegiatan ini menjadi simbolisme ucapan rasa syukur ISAFIS selama kiprahnya dalam 40 tahun berdiri. Acara ini sekaligus menjadi perayaan hari ulang tahun ISAFIS yang jatuh pada tanggal 14 Februari. Karangan bunga berdatangan dari berbagai pihak. Alumni serta pihak-pihak eksternal turut merayakan hari jadi organisasi ini. Diataranya terdapat nama-nama tokoh seperti Anies Baswedan, Fadli Zon, Ahmad Kailani, dan Kolier Haryanto.

Sebagai puncak acara, ISAFIS berkolaborasi dengan IDN Media pada 9 Maret 2024. Dengan menyelenggarakan talkshow bertajuk “Prospek Politik dan Kebijakan Luar Negeri Indonesia” yang diadakan di The Plaza IDN Media Headquarters yang mempertemukan pembicara-pembicara terkemuka yang juga merupakan alumni dari ISAFIS seperti Fadli Zon (Presiden ISAFIS 1994-1995), Faizal Motik (pendiri ISAFIS), dan Irma Hutabarat (alumni ISAFIS), yang dimoderasi oleh Dewi Aulia Maharani (mahasiswa Universitas Indonesia dan alumni ISAFIS). Acara ini tak hanya mengundang fungsionaris ISAFIS beserta alumninya, namun turut mengundang mitra-mitra strategis serta himpunan mahasiswa dari berbagai kampus.

Menariknya, acara tersebut juga dihadiri oleh Sjahriati Rochmah (Sekretariat Negara Republik Indonesia), U Saefudin Noer (Direktur Utama BUMN PT Pelindo III), dan Bagus Hendraning Kobarsyih (Direktur Timur Tengah dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI), yang juga merupakan alumni ISAFIS.

Acara yang dibuka oleh sambutan Ahmad Dipa Khawarizmi (Presiden ISAFIS 2024), berupaya membuktikan komitmen ISAFIS untuk memberi pesan damai tentang kajian isu internasional serta membuka wadah diskusi antargenerasi dari berbagai kalangan.

“40 tahun berdirinya organisasi mahasiswa yang bergerak dibidang isu internasional merupakan komitmen yang luar biasa untuk berdampak bagi masyarakat Indonesia dan masyarakat internasional”  Menurut Dipa.

Dalam Talkshow yang menghadirkan Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI (Fadli Zon sebagai pembicara, beliau turut menerangkan pentingnya wawasan terkait iklim politik Indonesia di kancah global. Secara garis besar, Talkshow tersebut mengalirkan diskusi yang mengarah pada relevansi politik Bebas-Aktif Indonesia dengan kondisi perpolitikan global saat ini.

Menurut Fadli Zon, dalam politik Bebas-Aktif Indonesia saat ini mengacu pada Non Aligned Movement dari yang semula adalah gerakan Non-Blok. Dalam mendorong kerja sama antar negara, Indonesia saat ini lebih mengedepankan kerja sama multilateral baik secara regional maupun global.

Sementara itu dari sudut pandang aktivis, Irma Hutabarat menambahkan bahwa segala isu ataupun masalah yang muncul pada poltik luar negeri Indonesia perlu diidentifikasi oleh pemerintah melalui kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat Indonesia.

Melalui pemikiran Faizal Motik selaku pendiri ISAFIS, kebijakan dan langkah politik luar negeri Indonesia tentu memiliki “flaw” atau kekurangan dan kelemahannya masing-masing pada setiap pemerintahan yang berbeda sejak era Soekarno hingga Jokowi. Tambahnya, hal tersebut yang membuat arah politik luar negeri Indonesia terus mengalami banyak perubahan.

Acara ini ditutup dengan agenda seremonial berupa potong tumpeng beserta pembicara, pendiri, dan presiden. Dilakukan pula pembacaan doa demi keberlangsungan organisasi ISAFIS untuk terus memperkuat komitmen sesuai dengan mandat dan misi sejak awal, selama lebih dari 40 tahun. Secara keseluruhan, rangkaian acara ini menjadi refleksi dari kiprah ISAFIS sebagai organisasi mahasiswa yang lahir di era reformasi. ISAFIS terus menunjukkan komitmennya dalam membangun kesepahaman bersama antar bangsa, terlepas dari perubahan di level global dan regional yang terjadi saat ini.

Categories: Uncategorized

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder